ALLAH DAN MASALAH CINTA KU
Minggu, 27 Februari 2011 10:47 | Penulis: Moh Rivqi Amin |
cerita pendek ini tentang cinta bertepuk sebelah tangan :'D
*hayoo ada yang pengalamankah ?
*ngenes*
Happy Reading ! :D
welcome to the GALAU time...
Disore hari terlihat langit yang mendung karena matahari yang bersembunyi dibalik awan putih, seraya terdengar Suara merdu dan menggertak hati dari dalam Masjid jami’ yang tepat berada di pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid, suara lembut dan merdu dari keturunan Adam yang sedang melantunkan Adzan Ashar dengan penuh hikmat .
Sesosok santri laki-laki yang mempunyai paras tampan dan bijaksana yang sedang duduk sendiri dan melamun, anak itu bernama Muhammad Davin Filan yang lebih akrab disapa Davin, Davin sudah 1 tahun lebih mondok bersama santri yang lain di Nurul Jadid untuk memperdalam ilmu Agama.Tanpa sadar sholat berjema’ah segera dimulai, Davin pun langsung berwudhu’ dan bersiap melakasanakan sholat, setelah sholat dengan khusu’nya anak itu berdo’a kepada sang Maha Pencipta dengan mengangkat kedua tangannya. Satu tahun sudah Davin menjalani masa Balighnya dimana dia sudah mengenal berbagai istilah yang berhubungan dengan remaja, Salah satu istilah yang paling dia suka dan dia malu untuk mengakuinya ialah “CINTA”. Davin pun kembali ke Asramanya tempat dimana dia tidur dan beraktivitas, Davin langsung menemui temannya yang bernama Rizky Juzuan Alif untuk bercerita tentang perasaannya yang mulai resah dan bingung. Dia menemui Alif dan langsung mengajaknya duduk bersama.
“Alif! kamu ada kerjaan gak?” Tanya Davin.
“hmm…ndak kok vin ,nyantai aja. Mank ada apa ?” Jawab Alif penasaran.
“begini aku ingin bercerita ne sama kamu tentang perasaan yang aku rasakan sekarang ini” Jelas Davin
“tentang apa ini? Tentang Wanita yang sering kamu ceritakan itu lagi ya?” Tanya Alif.
“Iya lif, ku merasa akhir-akhir ini aku merasa ragu dan takut, ndak tau kenapa?!?! Aku kadang takut ketika ingat kejadian yang pernah aku alami dulu terjadi lagi.” Resah Davin.
“hmm…gitu ya, kamu yang yakin aja Vin, aku yakin dia juga pasti merasakan apa yang kamu rasakan kok, apalagi dia juga ngeresponnya baik ke kamu.” Jawab Alif tenang.
“oh…iya yah! Bener juga kamu lif, kalo kita yakin kita pasti bisa.” Jawab Davin tersenyum.
Hatinya terasa terbang ke awan ketika mendengar jawaban dari Alif yang membuatnya kembali bersemangat dan yakin. Dia pun ingat kata-kata yang pernah dituliskan wanita itu kepadanya dalam sebuah tissue putih yang isinya, “Aku tidak akan mematahkan hatinya tapi aku hanya ingin mengarahkan hatinya agar menjadi manusia yang lebih baik.” Kata-kata itulah yang membuat Davin selalu yakin dan semangat dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya. Davinpun memulai hari-harinya dengan penuh semangat karena yakin bahwa wanita pujaan hatinya itu akan bisa mengerti perasaannya. Dia selalu bercerita pada Alif ketika dia bertemu dengan wanita tersebut, sungguh benar-benar membuat Davin seperti orang yang baru mendapat anugerah tuhan yang sempurna yang bisa membuatnya semangat dalam menghadapi segala tantangan hidup ketika dia bertemu dengan wanita itu. setiap dia bertemu dengan wanita itu dia selalu menulis tanggal kapan dia bertemu dengan wanita itu di sebuah buku kecil berwarna biru, sampai-sampai hampir disemua Kitabnya yang berjudul Riyadhus Sholihin,fathul Qorib,Muruqqul Ubudiyah, dan Tafsir jalalain pasti ada nama wanita itu dengan Lafadz Arab yang ditulisnya.
DiSuatu hari terasa sepi dan mendung kembali menyelimuti bumi, ditengah keramaian santri dalam menjalankan aktivitasnya masing-masing, terlihat Davin yang duduk sendiri sambil melamun, Alif yang melihatnya dengan penasaran tentang apa yang terjadi pada sohibnya itu langsung menghampirinya.
”woi....Vin! ada apa nih, kok melamun? Ada masalah?” Tanya Alif.
“yah…seperti biasanya Di, rasa itu kembali menggangu ketenangan jiwaku dan meluluhkan semangatku untuk beraktifitas hari ini.”Jelas Davin.
“hmm… gitu toh, tenang aja Vin, aku yakin kalo dia itu mengerti perasaan kamu. Kamu jalani aja dan banyak berdo’a aja, karena Allah tahu apa yang terbaek untuk kita.”Jawab Alif.
“hmm….ya bener juga kamu, kalo kita sudah berusaha keras, kita tinggal bertawakkal kepada Allah dengan minta yang terbaik.”jawab Davin senyum.
Setelah itu mereka kembali beraktivitas dengan penuh semangat, ditengah panas terik matahari siang tepatnya didalam sebuah kamar yang dipenuhi oleh lemari-lemari berbentuk persegi yang terbuat dari kayu, Davin duduk sendirian sambil memegang sebuah lembaran kertas putih kecil. Tampak rasa lesu dan takut dari raut muka Davin yang penasaran dengan isi surat yang diberikan wanita itu kepadanya. Dibacalah kata demi kata dalam kertas itu, dengan tanpa sadar air matanya jatuh tepat pada sarung hitam yang dikenakannya saat itu. Rasa kecewa dan putus asa saja yang tampak dari muka Davin, diapun kembali terdiam dan tak tahu harus berbuat apa. Dilipatlah kembali surat itu seperti semula dan disimpan baik-baik didalam kotak kecil yang berada tepat dalam lemarinya. Dia menjalani hari-harinya dengan tidak semangat layaknya orang yang sudah melakukan sesuatu untuk yang dia suka dan senangi, tapi tetap sia-sia pada akhirnya. Alif yang temannya itu merasa bingung dan penasaran karena tidak biasanya Davin seperti ini sampai dalam jangka waktu yang lama.
Di suatu malam setelah kegiatan berakhir Alif melihat Davin sedang berbaring karena sakit amandel yang dideritanya kumat. Alif yang tidak tega melihatnya langsung menhampiri Davin untuk menanyakan keadaannya.
“Vin... .gimana keadaanmu sekarang? Udah mendingan kan?” Tanya Alif.
“Hmm…ya beginilah lif, kamu bisa lihat sendiri.” Jawab Davin lesu.
“pasti kamu sakit kayak gini gara-gara mikirin wanita itu lagi kan?”Tanya Alif penasaran.
“sebenarnya aku tidak mau cerita sama siapapun tentang hal ini, tapi aku udah bingung lif, dia mengirim surat padaku di yang isinya kalo dia tu tidak ingin dianggap lebih dan tidak mau berpacaran.” Cerita Davin pada Alif.
“oh gitu, Vin! Kamu tu harus kuat ngadepin semua itu, kalo kamu sudah berusaha serahkan semuanya pada allah, karena allahlah yang menentukan semua yang akan terjadi, dan pasti ada maksud lain dibalik perkataannya itu.” Jawab Davin sambil menenangkan Alif.
“huh,iya lif….padahal aku juga tidak mau pacaran tapi lebih dari itu pada dia, dan aku menganggap dia lebih aku juga tidak tau kenapa, tapi mungkin dia belum mengerti apa maksud dari semua yang aku lakukan padanya selama ini.” Terang Davin.
“maka dari itu kamu harus yakin Vin, karena aku tahu kamu mencintainya dengan benar-benar dan tulus dan satu lagi jangan pernah takut sama yang namanya masalah dan hadapi saja masalah itu.” Kata Alif.
“hmm…makasih ya di, kamu udah bantuin aku dalam masalah ini.aku ingat apa yang di dawuhkan KH.ZUHRI ZAINI pada waktu pengajian kitab sore bersama dimasjid, kalau aku tidak lupa, beliau berkata
” Hidup ini masalah dan masalah harus kamu hadapi, Jika kamu tidak ingin mendapat masalah maka tidak usah hidup.”
Begitu katanya, aku harus bisa menghadapi dan menyelesaikan ini, dan tetap berfikir positif tentang dia. Meski bagaimanapun dia telah membuat hidupku lebih berarti.” Kata Davin meyakinkan dirinya.
“ lantas bagaimana perasaan kamu sekarang setelah mendapat surat itu dari dia?” Tanya Alif.
“perasaan ini tidak akan pernah berubah untuknya.” Jawab Davin yakin.
“nah gitu donk Vin, itu baru temanku yang tangguh.hehehe”kata Alif senang.
Setelah mereka bercakap-cakap lumayan lama, Alif kembali kekamarnya dan langsung tidur,
sedangkan Davin masih duduk-duduk sambil memegang sebuah pena dan selembar kertas putih . Dia menulis kata demi kata sampai membuat kertas itu penah dengan coretan penanya berwarna hitam yang isinya
Ya Allah….sungguh hari yang melelahkan bagi hambamu ini, kau berikan aku masalah yang memaksaku sampai putus asa. Tapi aku yakin dengan semua yang terjadi dalam hidupku ini adalah rencanamu yang sangat sempurna. Ya Allah, yakinkan aku pada dia, aku tahu kaulah pemilik cinta sejati dan aku ingin rahmatmu itu untuk pendampingku saat ini, karena aku mencintainya karenamu.
ya allah……rasa ini tetap ada
berikanlah jalan untuk hambamu ini…..
berikanlah petunjuk pada hambamu ini…..
hamba yang sedang mengemis cinta
hamba yang ingin memberikan rahmat yang terindah darimu itu yang bernama CINTA kepada dia. MY LOVE IS TRUE….I MIGHT NEVER FIND SOMEONE LIKE HER
MY HEART WILL GO ON TILL THE END OF TIME.
Davinpun langsung tidur setelah menyimpan kertas didalam lemarinya kembali, sungguh hari yang tidak akan pernah terlupakan dalam kehidupannya selanjutnya.
Disunting kembali oleh : Afifah yuri Nastiti
dengan perbaikan bahasa, dan perubahan nama tokoh.
Minggu, 27 Februari 2011 10:47 | Penulis: Moh Rivqi Amin |
cerita pendek ini tentang cinta bertepuk sebelah tangan :'D
*hayoo ada yang pengalamankah ?
*ngenes*
Happy Reading ! :D
welcome to the GALAU time...
Disore hari terlihat langit yang mendung karena matahari yang bersembunyi dibalik awan putih, seraya terdengar Suara merdu dan menggertak hati dari dalam Masjid jami’ yang tepat berada di pusat Pondok Pesantren Nurul Jadid, suara lembut dan merdu dari keturunan Adam yang sedang melantunkan Adzan Ashar dengan penuh hikmat .
Sesosok santri laki-laki yang mempunyai paras tampan dan bijaksana yang sedang duduk sendiri dan melamun, anak itu bernama Muhammad Davin Filan yang lebih akrab disapa Davin, Davin sudah 1 tahun lebih mondok bersama santri yang lain di Nurul Jadid untuk memperdalam ilmu Agama.Tanpa sadar sholat berjema’ah segera dimulai, Davin pun langsung berwudhu’ dan bersiap melakasanakan sholat, setelah sholat dengan khusu’nya anak itu berdo’a kepada sang Maha Pencipta dengan mengangkat kedua tangannya. Satu tahun sudah Davin menjalani masa Balighnya dimana dia sudah mengenal berbagai istilah yang berhubungan dengan remaja, Salah satu istilah yang paling dia suka dan dia malu untuk mengakuinya ialah “CINTA”. Davin pun kembali ke Asramanya tempat dimana dia tidur dan beraktivitas, Davin langsung menemui temannya yang bernama Rizky Juzuan Alif untuk bercerita tentang perasaannya yang mulai resah dan bingung. Dia menemui Alif dan langsung mengajaknya duduk bersama.
“Alif! kamu ada kerjaan gak?” Tanya Davin.
“hmm…ndak kok vin ,nyantai aja. Mank ada apa ?” Jawab Alif penasaran.
“begini aku ingin bercerita ne sama kamu tentang perasaan yang aku rasakan sekarang ini” Jelas Davin
“tentang apa ini? Tentang Wanita yang sering kamu ceritakan itu lagi ya?” Tanya Alif.
“Iya lif, ku merasa akhir-akhir ini aku merasa ragu dan takut, ndak tau kenapa?!?! Aku kadang takut ketika ingat kejadian yang pernah aku alami dulu terjadi lagi.” Resah Davin.
“hmm…gitu ya, kamu yang yakin aja Vin, aku yakin dia juga pasti merasakan apa yang kamu rasakan kok, apalagi dia juga ngeresponnya baik ke kamu.” Jawab Alif tenang.
“oh…iya yah! Bener juga kamu lif, kalo kita yakin kita pasti bisa.” Jawab Davin tersenyum.
Hatinya terasa terbang ke awan ketika mendengar jawaban dari Alif yang membuatnya kembali bersemangat dan yakin. Dia pun ingat kata-kata yang pernah dituliskan wanita itu kepadanya dalam sebuah tissue putih yang isinya, “Aku tidak akan mematahkan hatinya tapi aku hanya ingin mengarahkan hatinya agar menjadi manusia yang lebih baik.” Kata-kata itulah yang membuat Davin selalu yakin dan semangat dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya. Davinpun memulai hari-harinya dengan penuh semangat karena yakin bahwa wanita pujaan hatinya itu akan bisa mengerti perasaannya. Dia selalu bercerita pada Alif ketika dia bertemu dengan wanita tersebut, sungguh benar-benar membuat Davin seperti orang yang baru mendapat anugerah tuhan yang sempurna yang bisa membuatnya semangat dalam menghadapi segala tantangan hidup ketika dia bertemu dengan wanita itu. setiap dia bertemu dengan wanita itu dia selalu menulis tanggal kapan dia bertemu dengan wanita itu di sebuah buku kecil berwarna biru, sampai-sampai hampir disemua Kitabnya yang berjudul Riyadhus Sholihin,fathul Qorib,Muruqqul Ubudiyah, dan Tafsir jalalain pasti ada nama wanita itu dengan Lafadz Arab yang ditulisnya.
DiSuatu hari terasa sepi dan mendung kembali menyelimuti bumi, ditengah keramaian santri dalam menjalankan aktivitasnya masing-masing, terlihat Davin yang duduk sendiri sambil melamun, Alif yang melihatnya dengan penasaran tentang apa yang terjadi pada sohibnya itu langsung menghampirinya.
”woi....Vin! ada apa nih, kok melamun? Ada masalah?” Tanya Alif.
“yah…seperti biasanya Di, rasa itu kembali menggangu ketenangan jiwaku dan meluluhkan semangatku untuk beraktifitas hari ini.”Jelas Davin.
“hmm… gitu toh, tenang aja Vin, aku yakin kalo dia itu mengerti perasaan kamu. Kamu jalani aja dan banyak berdo’a aja, karena Allah tahu apa yang terbaek untuk kita.”Jawab Alif.
“hmm….ya bener juga kamu, kalo kita sudah berusaha keras, kita tinggal bertawakkal kepada Allah dengan minta yang terbaik.”jawab Davin senyum.
Setelah itu mereka kembali beraktivitas dengan penuh semangat, ditengah panas terik matahari siang tepatnya didalam sebuah kamar yang dipenuhi oleh lemari-lemari berbentuk persegi yang terbuat dari kayu, Davin duduk sendirian sambil memegang sebuah lembaran kertas putih kecil. Tampak rasa lesu dan takut dari raut muka Davin yang penasaran dengan isi surat yang diberikan wanita itu kepadanya. Dibacalah kata demi kata dalam kertas itu, dengan tanpa sadar air matanya jatuh tepat pada sarung hitam yang dikenakannya saat itu. Rasa kecewa dan putus asa saja yang tampak dari muka Davin, diapun kembali terdiam dan tak tahu harus berbuat apa. Dilipatlah kembali surat itu seperti semula dan disimpan baik-baik didalam kotak kecil yang berada tepat dalam lemarinya. Dia menjalani hari-harinya dengan tidak semangat layaknya orang yang sudah melakukan sesuatu untuk yang dia suka dan senangi, tapi tetap sia-sia pada akhirnya. Alif yang temannya itu merasa bingung dan penasaran karena tidak biasanya Davin seperti ini sampai dalam jangka waktu yang lama.
Di suatu malam setelah kegiatan berakhir Alif melihat Davin sedang berbaring karena sakit amandel yang dideritanya kumat. Alif yang tidak tega melihatnya langsung menhampiri Davin untuk menanyakan keadaannya.
“Vin... .gimana keadaanmu sekarang? Udah mendingan kan?” Tanya Alif.
“Hmm…ya beginilah lif, kamu bisa lihat sendiri.” Jawab Davin lesu.
“pasti kamu sakit kayak gini gara-gara mikirin wanita itu lagi kan?”Tanya Alif penasaran.
“sebenarnya aku tidak mau cerita sama siapapun tentang hal ini, tapi aku udah bingung lif, dia mengirim surat padaku di yang isinya kalo dia tu tidak ingin dianggap lebih dan tidak mau berpacaran.” Cerita Davin pada Alif.
“oh gitu, Vin! Kamu tu harus kuat ngadepin semua itu, kalo kamu sudah berusaha serahkan semuanya pada allah, karena allahlah yang menentukan semua yang akan terjadi, dan pasti ada maksud lain dibalik perkataannya itu.” Jawab Davin sambil menenangkan Alif.
“huh,iya lif….padahal aku juga tidak mau pacaran tapi lebih dari itu pada dia, dan aku menganggap dia lebih aku juga tidak tau kenapa, tapi mungkin dia belum mengerti apa maksud dari semua yang aku lakukan padanya selama ini.” Terang Davin.
“maka dari itu kamu harus yakin Vin, karena aku tahu kamu mencintainya dengan benar-benar dan tulus dan satu lagi jangan pernah takut sama yang namanya masalah dan hadapi saja masalah itu.” Kata Alif.
“hmm…makasih ya di, kamu udah bantuin aku dalam masalah ini.aku ingat apa yang di dawuhkan KH.ZUHRI ZAINI pada waktu pengajian kitab sore bersama dimasjid, kalau aku tidak lupa, beliau berkata
” Hidup ini masalah dan masalah harus kamu hadapi, Jika kamu tidak ingin mendapat masalah maka tidak usah hidup.”
Begitu katanya, aku harus bisa menghadapi dan menyelesaikan ini, dan tetap berfikir positif tentang dia. Meski bagaimanapun dia telah membuat hidupku lebih berarti.” Kata Davin meyakinkan dirinya.
“ lantas bagaimana perasaan kamu sekarang setelah mendapat surat itu dari dia?” Tanya Alif.
“perasaan ini tidak akan pernah berubah untuknya.” Jawab Davin yakin.
“nah gitu donk Vin, itu baru temanku yang tangguh.hehehe”kata Alif senang.
Setelah mereka bercakap-cakap lumayan lama, Alif kembali kekamarnya dan langsung tidur,
sedangkan Davin masih duduk-duduk sambil memegang sebuah pena dan selembar kertas putih . Dia menulis kata demi kata sampai membuat kertas itu penah dengan coretan penanya berwarna hitam yang isinya
Ya Allah….sungguh hari yang melelahkan bagi hambamu ini, kau berikan aku masalah yang memaksaku sampai putus asa. Tapi aku yakin dengan semua yang terjadi dalam hidupku ini adalah rencanamu yang sangat sempurna. Ya Allah, yakinkan aku pada dia, aku tahu kaulah pemilik cinta sejati dan aku ingin rahmatmu itu untuk pendampingku saat ini, karena aku mencintainya karenamu.
ya allah……rasa ini tetap ada
berikanlah jalan untuk hambamu ini…..
berikanlah petunjuk pada hambamu ini…..
hamba yang sedang mengemis cinta
hamba yang ingin memberikan rahmat yang terindah darimu itu yang bernama CINTA kepada dia. MY LOVE IS TRUE….I MIGHT NEVER FIND SOMEONE LIKE HER
MY HEART WILL GO ON TILL THE END OF TIME.
Davinpun langsung tidur setelah menyimpan kertas didalam lemarinya kembali, sungguh hari yang tidak akan pernah terlupakan dalam kehidupannya selanjutnya.
Disunting kembali oleh : Afifah yuri Nastiti
dengan perbaikan bahasa, dan perubahan nama tokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat datang di ANGERSEN